Epsil's Blog

April 17, 2010

10 Gen Pemicu Diabetes Tipe 2 Ditemukan

Filed under: Kesehatan — by Epsilia Yuni Fitriyanti @ 12:04 pm

Massachusetts, Peneliti berhasil mengidentifikasi 10 variasi gen terbaru yang berhubungan dengan kadar gula darah atau insulin yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (diabetes karena perubahan gaya hidup).

Ditemukannya 10 varian gen yang ikut mempengaruhi kadar glukosa dan insulin dalam tubuh ini diyakini dapat memberikan harapan terhadap pengobatan baru untuk penderita diabetes tipe 2.

“Sebelumnya hanya ada empat gen yang dikaitkan dengan metabolisme glukosa dan hanya 1 yang diketahui mempengaruhi penderita diabetes tipe 2. Tapi dengan ditemukannya 10 gen terbaru, kami bisa melihat pola-pola lain yang muncul mengenai diabetes tipe 2,” ujar Dr Jose Florez dari unit diabetes dan pusat penelitian genetika manusia di Massachusetts General Hospital, seperti dikutip dari HealthDay, Rabu (21/1/2010).

Florez menjelaskan teridentifikasinya jalur-jalur baru ini dapat membuat peneliti lebih memahami bagaimana glukosa tersebut diatur, membedakan antara variasi glukosa yang normal dengan tidak serta potensi yang optimal untuk mengembangkan terapi baru bagi pasien diabetes tipe 2.

Tim peneliti internasional mulai melakukan penelitian dengan menganalisis sekitar 2,5 juta variasi gen (disebut dengan SNPs) dari 21 genom, langkah ini berguna untuk mencari varian gen yang berhubungan dengan pengaturan glukosa dan insulin. Pada penelitian ini, tim peneliti melibatkan 46.000 orang yang tidak terdiagnosis diabetes.

Didapatkan 25 SNPs yang dinilai paling berpeluang dapat mempengaruhi kadar glukosa dan insulin. Selanjutnya dari 25 varian tersebut, peneliti mempersempitnya menjadi 10 varian baru yang memang berhubungan dengan gula darah dan insulin serta meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam edisi online 17 Januari 2010 di jurnal Nature Genetics.

“Fakta menunjukkan bahwa tidak semua gen yang terlibat dengan peningkatan kadar glukosa dapat meningkatkan risiko diabetes. Salah satu hal yang penting adalah bagaimana meningkatkan sedikit kadar glukosa sehingga masuk dalam rentang normal,” ungkap Florez.

Dengan teridentifikasinya 10 varian gen terbaru ini, maka peneliti kini sedang mengembangkan terapi pengobatan baru bagi penderita diabetes tipe 2. Diharapkan terapi baru ini nantinya dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Sumber : Detik.Com

Kurang Tidur Membuat Anda bertambah Gemuk dan Terlihat Lebih Tua

Filed under: Kesehatan — by Epsilia Yuni Fitriyanti @ 11:53 am
Tags: , ,

Kurang tidur tidak hanya menganggu aktivitas Anda di hari berikutnya tetapi juga membuat Anda bertambah gemuk dan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. “Kami telah menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari tujuh jam semalam akhirnya menjadi obesitas,” kata konsultan endokrinologi dari Birmingham Heartlands Hospital, Dr Shahrad Taheri, seperti dikutip situs dailymail.com.

Orang-orang yang tidur kurang dari empat jam semalam berisiko 73 persen lebih besar mengalami berat badan berlebih. Sedang gangguan tidur bisa memicu keranjingan makan hingga 900 kalori ekstra per hari. Asupan berlebih ini bisa memicu penambahan berat badan sebanyak satu kilogram seminggu. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun partisipan tidak memiliki masalah berat badan sebelumnya, berat mereka akan bertambah seiring dengan pengurangan jam tidur. “Kurang tidur menstimulasi hormon pengatur selera makan,” terang Taheri. “Kurang tidur, lanjut dia, memicu penambahan kadar ghrelin (hormon yang menambah selera makan) dan menurunkan kadar leptin (hormon yang memberi sinyal bahwa tubuh sudah kenyang). Selain mengganggu aktivitas, kurang tidur juga berakibat buruk bagi kesehatan. Efek kurang tidur berulang, mungkin tidak terlalu dirasakan, khususnya oleh orang usia 20-an yang masih penuh energi. Akan tetapi, kurang tidur ini akan mempengaruhi penampilan seiring usia. Aktor Brad Pitt baru-baru ini mengakui bahwa mempunyai enam anak membuat ia kurang tidur. Dan penampilannya membuktikan bahwa ia sama sekali tidak bercanda. Di sisi lain, penyanyi cantik J-Lo mengklaim bahwa ia tidur delapan jam per malam. Ini merupakan rahasianya tampil 10 tahun lebih muda dari usianya sebenarnya. Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa gangguan tidur mempunyai pengaruh hormon yang sama dengan proses penuaan.

Selain itu, gangguan tidur bahkan meningkatkan kecenderungan penyakit terkait penuaan. “Kami menduga bahwa kurang tidur tidak hanya memicu penyakit, tapi juga memperparah gangguan seperti diabetes, hipertensi, obesitas dan penurunan daya ingat,” terang peneliti Eve Van Cauter. Yang lebih mencemaskan lagi, perempuan yang tidur kurang dari lima jam semalam berisiko 45 persen lebih besar mengalami penyakit jantung. Di samping itu, gangguan tidur juga mengganggu tekanan darah (yang biasanya menurun di malam hari) dan membuat Anda lebih rentan terserang demam dan flu. Sebuah studi dari European Sleep Research Society menemukan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan tidur cenderung memiliki penampilan yang kurang menarik dengan kulit yang mengendur. Selama tidur, terang peneliti, akan terjadi pembentukan sel-sel kulit baru. Karena itu, tidur yang cukup akan membuat Anda merasa dan terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usia sebenarnya. “Tidur memungkinkan otak memperbaiki diri,” kata direktur Sleep Research Centre di Loughborough University, Jim Horne. Selama tidur, terang Horne, korteks (bagian otak paling besar dan menangani fungsi seperti berpikir dan beraktivitas) akan berada pada mode pemulihan.

Dan tanpa istirahat, Anda akan mudah marah, moody, mudah lupa dan tidak fokus saat bangun. (kalbe.co.id)

Blog di WordPress.com.